Halaman

Tampilkan postingan dengan label Bumi Cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bumi Cinta. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 30 Maret 2013

Sinopsis Novel Bumi Cinta



Judul Novel                           : Bumi Cinta
Penulis                                   : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit                                 : Ihwah Publishing House
Bulan                                     : Januari
Tahun                                    : 2012
Alur                                       : Campuran

Sinopsis :
Saat itu di Moskwa sedang musim dingin. Muhammad Ayyas,  seorang pemuda dari Indonesia, bersama dengan temannya yang bernama Devid berada di Moskwa, Rusia. Mereka saling pangling karena setelah sembilan tahun mereka baru bertemu. Saat SMP dulu, Ayyas adalah siswa yang paling kecil dan paling kurus di kelas. Namun, saat ini Devid melihatnya sebagai sosok yang tinggi dan cukup gagah.
Mereka bersama mencari kendaraan umum agar tidak repot mengangkut barang Ayyas ke sebuah apartemen. Setelah itu, mereka dihampiri oleh seorang supir taksi. Supir taksi itu menawarkan Ayyas dan Devid untuk menaiki taksinya. Namun, Devid tahu jika sang supir taksi ingin mempermainkan mereka dengan menawarkan harga taksi yang sangat mahal, yaitu 200 dolar. Terjadi tawar menawar harga antara Devid dengan supir taksi. Devid meminta harga yang murah, namun supir taksi menawarkan harga yang lebih mahal. Karena itulah, Devid bergegas pergi dan Ayyas mengikutinya.
Akhirnya, supir taksi tersebut berkata setuju dengan harga taksi yang ditawarkan oleh Devid. Ayyas dan Devid memasukkan koper mereka ke dalam bagasi. Sang supir hanya melihat, sama sekali tidak ada basa-basi membantu mereka menaikkan koper. Mobil tua yang digunakan sebagai taksi pun melaju kencang.
Di sepanjang perjalanan, mereka bercerita masa kecil mereka. Ayas bercerita bahwa setelah SMP, ia melanjutkan ke sebuah pesantren. Saat kelas tiga Aliyah, ia pindah ke Pesantren Kajoran Magelang yang diasuh Kiai Lukman Hakim. Setelah lulus pesantren, Ayyas sempat kuliah di IAIN Jakarta sambil mencoba memasukkan berkas ke Madinah, ternyata Ia diterima di sebuah universitas di Madinah. Saat SMP, Ayyas sempat dijuluki bandit kecil oleh Bu Tyas, guru Bahasa Inggris karena kelakuannya yang sangat kelewatan. Ketika Bu Tyas menuliskan soal Bahasa Inggris di papan tulis, Ayyas menjepret punggungnya memakai karet sehingga membuat Bu Tyas marah besar. Saat itu, Ayyas mengganggap Bu Tyas adalah perempuan yang paling cantik yang pernah ia lihat. Saat itu, Ayyas ingin melihat Bu Tyas marah. Karena itulah, Ayyas menjepret punggung Bu Tyas menggunakan karet dengan sekuat tenaga. Saat marah, ternyata wajah Bu Tyas sangat mengerikan. Sejak saat itu Ayyas tidak lagi melihat wajah cantik Bu Tyas. Ia meminta maaf kepada Bu Tyas, karena saat itu mereka di kelas tiga. Ayyas takut tidak bisa mengikuti ujian akhir.