Halaman

Minggu, 28 Agustus 2011

Kalau mau berteman denganku...

Kalau mau berteman denganku,

add facebook:
Fani Chairani Full
Fani Chairani Viliscan
Fani Chairani IdolaCiliklovers

follow twitter:
@fani_chairani

add plurk:
FaniChairaniChocola

Listen my Heello:
@FaniChairani

add myspace:
Fani Chairani Chocola

Mudik/ Pulkam (Pulang Kampung)

Teman-teman ada yang mudik nggak? Kalau mudik, mudiknya kemana? Cerita-cerita ya di comment blog ini.

Kalau aku sih nggak mudik ke mana-mana. Palingan nanti hanya berkunjung ke rumah saudara di Jakarta.

Pikiran Kosong

Suatu hari, aku dan teman-temanku yang mengikuti kegiatan ekskul angklung akan latihan di lapangan sebuah komplek karena kami akan tampil di peresmian "Rumah Pintar" di Brimob, Kelapa Dua - Depok. Kami berjalan beramai-ramai menuju lapangan tersebut.

Sampai di sana, kami terus berlatih dan berlatih bermain angklung karena kami akan tampil dihadapan Ibu Ani Bambang Yudhoyono dan Ibu Muffidah Kalla, Ibu Kepala Negara saat itu. Setelah selesai latihan, kami beristirahat. Setelah istirahat, kami melanjutkan latihan lagi dan akhirnya kami kembali ke sekolah.

Saat perjalanan menuju sekolah, aku berjalan bersama beberapa temanku. Ketika aku berjalan berbelok, aku berbeluk menuju arah kiri. Teman-temanku pun mengajakku untuk berbelok ke arah kanan. Tetapi, entah mengapa aku tidak mau dan aku terus berjalan berlawanan arah dari teman-temanku yang lain.

Saat aku berjalan, tiba-tiba aku menyadari bahwa sekarang aku hanya sendiri, tidak bersama teman-temanku. Dan aku tidak mengenali tempat yang kulewati saat ini. Aku berharap semoga aku dapat menemukan jalan pintas menuju ke sekolah. Aku menebak jalan pintas menuju sekolah dan berdoa semoga jalan itu tidak salah arah. Akhirnya, aku sampai di sekolah.

Sampai di sekolah, aku melihat beberapa orang kaget melihatku karena aku baru saja kembali. Kutaruh angklungku di meja, dan tiba-tiba langkahku terus berjalan tanpa berhenti dan menyadari apapun. Teman-teman berusaha mencegahku pergi lagi, namun aku terus berjalan pergi sendirian sampai keluar sekolah.

Ketika melewati suatu jalan yang tadi kulewati, ada seorang guru yang tiba-tiba datang dengan menaiki motor. Aku dipaksa kembali ke sekolah, tapi aku tidak mau. Aku terus dipaksa naik motor dengannya, pada akhirnya aku menurut juga.

Ketika kembali ke sekolah, teman-temanku yang ada di lapangan sekolah, serta Ibuku yang terlihat menangis langsung mengelilingi diriku.
"Fani, kemana aja kamu? Dari tadi kita udah cari kamu ke segala arah, tapi kamu tidak ketemu juga." begitu kata teman-temanku.
"Fan, masih ada teman-temanmu yang mencarimu di mana-mana." kata seorang dari teman Ibuku.
"Nih, minum susu kotaknya. Biar tenang dulu." ujar seorang teman. Ia memberiu satu kotak susu cari rasa cokelat.
"Kenapa sih? Ada apa ini?" aku menjadi bingung.

Setelah itu, beberapa orang menceritakan apa yang terjadi padaku dan mengapa Ibuku sampai menangis. Setelah pulang latihan angklung, pikiranku kosong. Aku berjalan sendiri tak tentu arah. Saat teman-teman sampai di sekolah, Ibuku dan teannya akan membagikan susu kotak, tapi aku tidak ada. Langsung saja Ibuku menangis dan teman-temanku mencariku ke segala arah. Sampai akhirnya, aku dipaksa seorang guru di jalan untuk kembali ke sekolah.

Aku menyimpulkan, bahwa tadi saat berjalan sendiri, pikiranku kosong, dimasuki oleh makhluk halus. Pelajaran untuk kali ini, aku jangan kebanyakan bengong agar pikiranku tidak kosong.

Ulang Tahun Yang Banjir

Nama saya Fani. Dahulu, saya bersekolah di SD Negeri Tugu 10. Perjalanan dari rumah menuju ke sekolah menggunakan motor ojek hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit.

Pada hari Senin, tanggal 10 November 2008, saya dan saudara kembar saya yang bernama Fina berangkat ke sekolah seperti biasa dan menuju ke kelas kami. Namun, setelah menaruh tas di tempat masing-masing, kami berjalan menuju keluar sekolah untuk membelikan makanan ringan yang akan dibagikan kepada teman satu kelas. Kami sengaja membelikan teman sekelas kami makanan ringan produk richeese karena hari itu kami berulang tahun.

Setelah selesai membelikan makanan untuk teman-teman, kami kembali ke sekolah. Dan ketika teman kami mulai datang, kami membagikan makanan yang kami beli tadi kepada mereka. Lalu, satu per satu teman-teman kami mengucapkan "selamat ulang tahun" kepada kami.

Sebelum pelajaran dimulai, hanya satu teman yang memberikan hadiah kepada saya dan Fina. Namanya Syihan. Kami membuka hadiah darinya, ternyata hadiah yang diberikannya adalah sepasang bingkai foto kembar berwarna hitam dan putih. Kami mengucapkan terima kasih kepadanya, lalu saya menyimpan hadiahnya di kolong meja tempat duduk saya. Lalu saya menaruhnya ke dalam tas sekolah.

Saat jam istirahat di sekolah sampai pulang sekolah sampai pulang sekolah, kami berdua membagikan makanan kami yang belum habis.

Tibalah saatnya pulang sekolah. Namun, kamu belum bisa pulang ke rumah karena hujan yang sangat deras. Dan hujan yang sangat deras tersebut membuat banjir di depan sekolah kami, lalu masuk ke dalam sekolah kami.

Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya banyak siswa yang nekat pulang ke rumah masing-masing walaupun masih terdapat hujan dan banjir di lingkungan sekolah kami karena takut ditanyakan oleh orangtua mengapa pulang terlambat. Saya dan Fina adalah sedikit dari siswa nekat tersebut.

Pak Udin, tukang ojek langganan kami berdua menyuruh kami mengikutinya. Ia berkata bahwa karena banjir di sekitar Pondok Duta (sekitar sekolahku), motornya dititipkan di sebuah tempat. Lalu, Pak Udin mengajak kami ke sana. Sampai di sana, sebenarnya kami akan diantarkan pulang oleh motornya. Tetapi, karena motor Pak Udin tidak menyaa saat banjir, kami pulang berjalan kaki lumayan jauh. Kami melihat sampah diantara genangan air banjir yang kami lewati.

Sampai di Indomaret Pelni, kami dijemput oleh kakak laki-laki kami menggunakan sepeda motor.

Setibanya di rumah, kami disuruh mandi oleh Ibu terlebih dahulu karena badan kami basah semua. Selesai mandi, kami meminum teh hangat yang tersedia. Selanjutnya, kami dibuatkan Indomie rasa soto mie oleh Ibu kami.

Perpisahan di sekolah (20 Juni 2009)

Pukul 08:00, acara perpisahan di sekolah dimulai. Acara pertama, semua dihibur dengan penampilan menyayi dari beberapa temanku. Saat itu, aku dan teman-teman yang menyanyikan lagu Indonesia Raya berkumpul di luar. Beberapa saat kemudian, saya dan teman-teman dipanggil. Kami menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu, ada sambutan dari perwakilan Kepala Dinas Kecamatan, Kepala Sekolah, dan Komite Sekolah.

Selanjutnya, acara hiburan di mulai. Ada yang menari Bali, menyanyi lagu Tunjuk Satu Bintang, menyanyi lagu Hampa Hatiku & Cinta Terlarang, menyanyi lagu Hero, dan masih banyak lagi.

Acara prosesi dimulai. Teman yang dipilih menyanyikan lagu saat acara prosesi. Terlihat, ada yang sedih saat menyanyi.

Saat yang paling ditunggu-tunggu, yaitu pengumuman kelulusan. Pertama, pengumuman peringkat sepuuh besar. Aku kecewa, tidak termasuk salah satu yang berada di peringkat 10 besar. Selanjutnya, murid kelas 6 dipanggil satu per satu, menerima amplop pengumuman kelulusan dan medali. Lalu, semua murid membuat barisan.

17 Juni 2009



Saya bersama dengan keluarga dan saudara akan berwisata ke Kawah Putih, Ciwidey - Bandung. Kami pergi menaiki bus wisata. Perjalanan membutuhkan waktu 4 jam.

Sampai di Ciwidey, kami semua makan siang, dilanjutkan dengan shalat dzuhur. Kemudian, perjalanan dilanjutkan menaiki mobil kecil sampai di Kawah Putih.

Selanjutnya, kami menuruni tangga. Dari jauh sudah tercium bau belerang. Beberapa puluh tangga dilewati.

Di Kawah Putih, ada yang berfoto juga membahasi tangan atau kaki di air Kawah. Air kawahnya bau belerang.

Setelah puas menikmati pemandangan, semua menaiki tangga. Lalu, kami berbelanja dan kembali ke Jakarta.


14 Juni 2009





Murid kelas 6 berkumpul di sekolah. Setelah di absen, ternyata ada beberapa orang yang tidak hadir. Hari ini, kami semua akan pergi ke Taman Wisata Matahari di Cilember - Bogor.

Di Taman Wisata Matahari, aku dan teman-teman menanam padi, menumbuk padi, membajak sawah menggunakan kerbau, dan menangkap ikan. Setelah itu, semua menikmati air sungai. Lalu, bermain flying fox.

Waktunya makan siang. kami menuju ke saung. Sambil makan siang, acara tukar kado dimulai. Sesudah semua menerima kertas, semua membuka kertas dan mengambil kado. Aku mendapat kado jam weker.

Kami diberi kesempatan lagi untuk kegiatan bebas. Akhirnya, semua kembali ke sekolah menaiki bus pariwisata yang sebelumnya telah dinaiki.





Kenangan di PASIAD V 2008/2009

Waktu di sekolah, aku dan beberapa temanku dipanggil oleh Bu Yanti, guru kelasku di kelas 6. Ternyata aku dan beberapa temanku terpilih mewakili sekolah untuk Olimpiade Matematika PASIAD V. Aku dipilih karena waktu lomba PKAI (Pentas Kreasi Anak Indonesia) 2008 masuk ke babak grand final. Sedangkan teman-teman yang lain dipilih karena pintar dalam pelajaran Matematika.

Saat di tempat olimpiade Matematika (Pribadi - Depok), aku mengerjakan soal olimpiade. Beberapa jam kemudian, waktu mengerjakan soal olimpiade telah habis, tetapi ada beberapa soal yang belum dikerjakan. LJK dan soal dikumpulkan.

Kurang lebih satu bulan kemudian, di sekolah aku dan Ibuku melihat kertas yang ternyata isinya pengumuman yang masuk ke babak final Olimpiade Matematika. Tidak kuduga, namaku ada di pengumuman itu. Dua teman sekelasku juga masuk ke babak final Olimpiade Matematika PASIAD V.

Babak grand final tiba. Aku berusaha mengerjakan soal dengan baik. Sayangnya, sampai waktu selesai, banyak soal yang belum diisi. Bahkan soal essay tidak diisi sama sekali. Akhirnya, aku menyerah dan mengumpulkannya.

Setelah lama menunggu pengumuman juara, akhirnya aku membuka website sekolah Pribadi - Depok. Saat membuka website tentang pengumuman pemenang Olimpiade Matematika PASIAD V, namaku tidak tertulis. Aku tidak masuk dalam pemenang Olimpiade. Walaupun sedikit kecewa, aku tetap bangga karena bisa masuk ke babak final.

Kenangan di Pentas Kreasi Anak Indonesia (PKAI) 2008

Ceritanya, aku dan teman-temanku mengikuti Olimpiade Matematia PKAI 2008. Selesai babak penyisihan, semua dihibur oleh penampilan Tari Saman, tari ... (hehehe, aku lupa), menyanyi (siapa yang nyanyi, ya? aku lupa lagi), dan Sivia "Idola Cilik".

Pengumuman yang masuk ke babak grand final dilihat di sebuah layar yang cukup besar. Ternyata, aku masuk ke babak grand final. Temanku dan adik kelasku juga ada yang masuk ke babak grand ginal.

Saat babak grand final ada bapak B. J. Habibie. Sayangnya, saat itu aku tidak bisa melihat bapak B. J. Habibie karena sedang menyelesaikan soal babak grand final.

Tibalah pengumuman yang masuk ke babak final. Hanya beberapa orang yang masuk ke babak final. Perwakilan dari sekolahku (termasuk aku sendiri) tidak ada yang masuk ke babak final. Walaupun begitu, semua tidak kecewa.

Curcol (Curhat Colongan) 7

Sekarang ini, di kelas 9, teman-temannya baru sedikit yang enak diajak ngobrol. Mungkin karena baru sekitar 1 bulan bersama ya. Semoga saja untuk selanjutnya, di kelasku sekarang ini, semua enak diajak ngobrol.

Curcol (Curhat Colongan) 6

Sekarang aku dan teman-temanku udah naik ke kelas 9. Semuanya sekarang udah pisah kelas. Sedih deh, nggak ada lagi yang aku sapa waktu pagi-pagi di sekolah.

Nggak ada lagi tempat buat senang, tempat buat sedih. Nggak ada lagi godaan-godaan antara aku dan Mr. K/ Mr. R (sebut aja begitu) sama teman-teman yang lain #lah, pengen banget digodain ya#. Nggak ada lagi botol yang ditendang ke sana kemari sama anak cowok. Nggak ada lagi acara saling menyalin PR (yang ini mah nggak yakin juga, soalnya di kelas manapun pasti ada yang menyalin PR). Dan yang lainnya juga sudah tidak akan terjadi lagi.

Hidup adalah...

Ini kalau nggak salah ngambil dari sebuah blog. Semoga ini bisa menjadi motivasi untuk kita semua.

***

Hidup adalah kesempatan, gunakan itu.

Hidup adalah keindahan, kagumi itu.

Hidup adalah mimpi, wujudkan itu.

Hidup adalah tantangan, hadapi itu.

Hidup adalah kewajiban, penuhi itu.

Hidup adalah pertandingan, jalani itu.

Hidup adalah mahal, jaga itu.

Hidup adalah kekayaan, simpan itu.

Hidup adalah kasih, nikmati itu.

Hidup adalah janji, genapi itu.

Hidup adalah kesusahan, atasi itu.

Hidup adalah nyanyian, nyanyikan itu.

Hidup adalah perjuangan, terima itu.

Hidup adalah tragedi, hadapi itu.

Hidup adalah petualangan, lewati itu.

Hidup adalah keberuntungan, laksanakan itu.

Hidup adalah terlalu berharga, jangan rusakkan itu.

Hidup adalah hidup, berjuanglah untuk itu.

---------------------------------------------------------------------


Curcol (Curhat Colongan) 5

Pendapatku tentang teman-temanku di kelas 8

***

Nurul = Kadang-kadang jutek dan sedikit ngeselin (tapi sebenarnya orangnya baik)

Indah = Baik, suka mau kupinjemin PR-nya (hehehe). Tapi seneng banget godain aku sama si Mr. K (begitu aja nyebutnya, aku males ngasih tau orangnya).

Ria = Kadang-kadang suka rada-rada (eh, maaf. bercanda kok). Maksudnya suka buat orang geleng-geleng dengan tingkahnya. Tapi kalau nulis sesuatu, tulisannya inspiratif banget!

Devi = Kalau nyenengin bisa lumayan gokil juga, tapi kalau lagi nyebelin bisa super nyebelin suka menggampangkan omongan orang.

April = Baik, mau ditanyain PR MTK atau Bahasa Inggris sama aku, mencocokkan PR sebelum jam pelajaran. Tapi yang nggak bikin enak tuh kalau ngomong sama orang, terus aku panggil malah dicuekin.

Intan = Pendiem. Tapi pinter loh. Sering ngobrol sama Nurul/ Rima waktu kelas 8.

Rima = Baik. Suka ngomongin gebetannya/ pacarnya.

Shella = Sikapnya sama mukanya agak jutek sih. Tapi kalau ngomong ya biasa aja.

Dara = Baik, mau diajak kerjasama. Tapi kadang kalau ngomong suka nyakitin.

Curcol (Curhat Colongan) 4

Ada-ada saja kejadian selama aku di kelas 8. Aku menemukan banyak teman baru yang karakternya berbeda-beda (gado-gado). Ada yang pintar dalam bidang menggambar, pintar dalam berbagai pelajaran, pintar melucu, dan masih banyak lagi.

Suasana di kelas sangat ramai saat pergantian pelajaran. Ada yang mengobrol dan sebagainya. Tetapi yang paling banyak ya mengobrol ^_^. Saat guru tidak mengajar, banyak yang berteriak senang (apalagi guru yang tidak disukai). Banyak yang menggunakan kesempatan itu untuk mengobrol, tetapi ada juga yang mengerjakan tugas yang diberikan.

Hmmm... kenangan yang indah!

(bersambung ke curhat colongan selanjutnya)

Curcol (Curhat Colongan) 3

Di awal kelas 7, aku merasa sangat kesepian. Nggak ada teman mengobrol satupun.

Tapi... beberapa bulan kemudian, aku punya teman mengobrol. Peristiwa yang kualami menjadi semakin indah. Misalkan saja waktu pelajaran Agama Islam, pengurus kelas disuruh lari keliling lapangan karena saat guru pelajaran Agama datang, jam pelajarannya sudah habis (kasihan deh... hahaha...) dan semuanya kena hukuman menulis puluhan ayat surat yang panjang (lupa nama suratnya)!

Saling pinjam-pinjaman PR. Itu juga hal yang tidak pernah kulupakan.

Dan pindah-pindah kelas saat kelasku dipakai untuk ujian praktek.

Di semester ke 2 di kelas 7 lebih banyak lagi kenangan yang ada... (tapi lupa)

Hiks! Sedih deh mengingat kenangan dulu lagi...

Perubahanku sekarang, aku jadi lebih diam. Jika orang mengajak ngobrol saja aku jawab. Hanya sesekali bertanya kepada orang lain. Aku nggak mau keluar kelas karena capek, kelasku dan kelas 8 lainnya ada di lantai tiga.

Beneran sepi, teman-teman yang selalu bersama terpisahkan oleh jarak kelas (apa dah maunya).

Aku merindukan momen yang indah bersama teman-teman yang dulu...

untuk teman-temanku, alumni kelas 7A...

Curcol (Curhat Colongan) 2

***

Pendapatku tentang teman-temanku di kelas 7...

***

Dyah Ayu: heboh banget waktu ngomongin anime favoritnya! sampai ketawa lebar seperti ini: "huahahahaa..." (awas nanti lalet masuk). satu lagi! dulu, aku sering banget pinjam PR-nya kalau nggak mengerjakan.

Mulyani: ini nih yang paling pintar diantara yang lain! selalu rangking 1 waktu kelas 7 dulu.

Nur: paling pintar Matematika.

Nurul Aini: enak diajak ngobrol.

Azzahra: awalnya aku nggak terlalu mengenal Zahra, tapi... di semester 2 saat-saat sebelum ujian, Zahra ngelawak sampai membuat semua teman di sekitarnya tertawa.

Uzli: lumayan pintar juga di kelas.

Rizka: mirip seperti Dyah Ayu, heboh banget waktu ngomongin anime favoritnya!

Mega: lumayan pintar juga seperti Uzli. Tapi Mega nggak pelit minjemin PR. Hehehe...

***

siapa lagi ya yang belum ditulis?

***

Curcol (Curhat Colongan) 1

Dari SD dulu, aku selalu saja melakukan hal yang tidak baik (t**** d* k****)

Bener deh! (kalau nggak percaya, tanya aja sama Fina)

Waktu SD, aku pernah t**** d* k**** sampai mau pulang sekolah!

Di kelas 7, aku juga pernah t**** d* k**** dua kali!

Dan di kelas 8, aku juga pernah t**** d* k****. Tapi anehnya kok aku nggak i***** ya?

Mungkin aku sering t**** d* k**** karena terlalu malam tidurnya, mungkin karena selalu kesepian, atau... karena sudah kebiasaan, ya?

Teman, bantu aku untuk menghilangkan kebiasaan ini!


#yang tahu maksudku t**** d* k****, diem aja, ya! Oke?#

Kebiasaanku

Kebiasaan tidur di kelas udah melekat di aku sejak SD. Nggak tahu sejarah awalnya.
Satu yang paling aku ingat, waktu SD aku pernah tidur di kelas sampai jam mau pulang sekolah!!!

Di SMP, kebiasaan itu muncul lagi. Waktu MOS, aku pernah tidur di kelas, setelah itu ada temanku yang teriak "Kebakaran! kebakaran!". Mataku langsung melek dengernya! Eh, ternyata... temanku teriak ada kebakaran supaya aku bangun dari tidur aja.

Di kelas 8, aku udah tidur di kelas sekitar 2-3 kali. Tapi anehnya kalau sekarang tidur di kelas kok aku nggak ileran, ya?

Di kelas 9, kebiasaanku ini masih berlanjut. Pernah waktu pelajaran Bahasa Inggris (untuk pertama kalinya tahun ajaran) gurunya kan tegas tuh, eh aku kebablasan tidur di kelas. Tapi, karena baru pertama kali, belum dicubit/disiremin pakai air, kok. Cuma ditegur secara tidak langsung. Kalau sekarang sih, kadang-kadang suka ngantuk berat di kelas. Mudah-mudahan untuk selanjutnya kebiasaanku ini menghilang selamanya.

SDTK (Sekian Dan Terima Kasih)